Emansipasi
Wanita:Terbatas Atau Tanpa Batas
Emansipasi
adalah kata yang “dibawa” oleh R.A Kartini yang kurang lebih artinya adalah
persamaan hak di berbagai aspek kehidupan Masyarakat(seperti persamaan hak kaum
wanita dengan kaum pria),Jadi emansiapsi wanita itu adalah persamaan hak kaum
wanita dengan kaum pria.
Namun apakah “persamaaan” yang dimaksud
emansipasi itu berarrti persamaan dalam arti yang sebenarnya?apakah emansipasi
itu berarti wanita dan pria pada saat ini telah berada dilevel yang sama dalam
hal apapun?
Yapz pertanyaan itulah yang mendasari saya
untuk membuat tulisan ini
Tidak jarang
pada saat ini kita melihat banyak kaum wanita yang memimpin para kaum pria.Baik
itu dikantor,di organisasi maupun di rumah tangga.Sebenarnya saya sebagai kaum
adam ya setuju setuju aja sih dengan keadaan ini.Kalau memang mereka mampu
kenapa ngak?.Lagian kan sekarang katanya uda zamannya emansipasi wanita.Jadi ya
wajajar wajar ajalah menurut saya.
Tapi yang
membuat saya agak terusik adalah ketika kata emansipasi itu hanya kaum wanita
gunakan untuk hal hal yang sekiranya menguntungkan mereka saja.Padahal kalau
memang kaum wanita itu menganggap emansipasi adalah persamaan hak antara wanita
dan pria.Maka mereka harus menggunakn emansipasi dalam keadaan apa pun.Mungkin
pernyataan saya tadi susah untuk dimengerti.Oleh sebab itu saya akan
menggunakan contoh untuk hal tersebut.
Contoh:Saat rebutan kursi
Ketika seorang wanita dan pria rebutan
‘rebutan kursi jabatan’ pasti sang wanita akan mengatakan kepada kaum pria
seperti “sekarang ini uda zamannya emansipasi wanita dan wanita juga bisa kok
memimpin para kaum pria”.
Namun saat mereka memperebutkan kursi
bus,maka semua akan berubah 360 derajat.Kata kata emansipasi yang selalu di
bangga banggakan oleh kaum wanita itu seakan hilang di telan oleh bumi.Yang
terjadi malah sebaliknya.Mereka pasti bakal mengutarakan betapa lemahnya mereka
di bandingkan kaum pria.Menurut pengalaman saya ni ya,kata kata yang paling
sering mereka gunakin itu seperti ini ni “masak iya laki laki nga mau ngalah
sama cewe”.”Cewekkan lebih lemah dari pada cowo, jadi nga mungkin dong kalau
cewek yang berdiri”
Jadi
bagaiman menurut sodara sodara sekalian dari contoh yang saya uraikan
diatas?Betulkan kalau wanita itu hanya menggunakan emansipasi untuk bagian
bagian yang menguntungkan mereka saja?
Buat
para kaum wanita yang membaca tulisan ini jangan sentimen dulu terhadap
saya.Maksud saya membuat tulisan ini adalah tidak lain tidak bukan hanya untuk
menegaskan bahwa emansipasi bukan berarti wanita itu sejajar dengan kaum pria
seutuhnya.Para kaum wanita harus tetap menyadari bahwa sampai dajjal punya akun
twitterpun wanita tetapla berada “dibawah” kaum pria walaupun hanya sehelai
rambut jaraknya.
Karna
kita harus ingat” sehebat hebatnya wanita memimpin,tetap dia tidak akan pernah
bisa memimpin(jadi imam) kaum pria dalm melaksanakan sholat.”.oleh sebab itu
bagi kaum wanita tetaplah untuk terus menghormati kaum pria.Jangan menjadikan
emansipasi alasan untuk tidak menghormati kaum pria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar