Rabu, 15 April 2015

Strategi dan Analisis Obligasi

STRATEGI INVESTASI OBLIGASI

Harga obligasi sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar yang berlaku, jika mengalami penurunan maka harga obligasi akan meningkat. Investor akan memperoleh capital gain dari selisih kenaikan. Selain itu, juga memberikan pendapatan yang tetap berupa pendapatan bunga dan pelunasan obligasi pada saat jatuh tempo.
Investor konservatif yang lebih menyukai pendapatan tetap, perlu mempertimbangkan risiko yang berkaitan dengan tingkat inflasi, yang menyebabkan penurunan nilai riil uang atau pendapatan. Tingkat inflasi juga terkait dengan tingkat bunga. Tingkat bunga dan estimasi perubahan tingkat bunga tersebut menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan dalam strategi portofolio obligasi.
Pengelolaan Portofolio Obligasi
Dalam pengelolaan portofolio obligasi, karakteristik pasar obligasi, struktur bunga dan struktur risiko tingkat bunga, harus dipahami terlebih dahulu oleh investor.
Pemahaman Mengenai Pasar Obligasi
Pasar obligasi menarik bila kondisi ekonomi cenderung menurun atau pertumbuhan lambat, sehingga tingkat bunga turun dan menyebabkan berkurangnya kesempatan investasi, ini akan meningkatkan permintaan obligasi membuat harga obligasi naik dan yield obligasi turun. Pada kondisi dimana inflasi diestimasikan naik, suku bunga akan cenderung mengalami peningkatan, harga obligasi akan turun, tetapi yieldnya akan meningkat. Pasar obligasi tidak menyukai adanya peningkatan inflasi yang dapat memberikan dampak negative terhadap nilai riil dari pendapatan tetap yang diperoleh dari obligasi.

STRUKTUR TINGKAT BUNGA
Struktur tingkat bunga adalah hubungan antara waktu jatuh tempo dengan yield untuk suatu kategori obligasi pada waktu tertentu pada waktu tertentu. semakin lama jangka waktu obligasi, semakin besar pula risiko ketidak pastiannya. Hal ini mengakibatkan tingkat bunga yang diharapkan juga semakin tinggi.
Untuk menjelaskan slope dan perubahan yang terjadi pada kurva yield pada berbagai waktu, dapat digunakan 3 teori struktur tingkat bunga, yaitu :


1.     Teori Harapan
Teori ini menyatakan bahwa tingkat bunga obligasi jangka panjang selama n-periode, akan sama dengan nilai rata - rata bunga jangka pendek dari obligasi tersebut selama n-periode yang sama. Struktur tingkat bunga akan melibatkan penentuan tingkat bunga yang akan diterima kemudian ( forward rate ) dan tingkat bunga sekarang. Dengan demikian investor dapat mengkombinasikan sekuritas jangka pendek tertentu untuk memperoleh return yang sama besar dengan return jangka panjang sekuritas tersebut. Teori ini memiliki asumsi bahwa tingkat bunga di masa yang akan datang adalah sama dengan forward rate.
Contoh :
Obligasi jatuh tempo 3 tahun akan memberikan tingkat bunga yang besarnya sama dengan rata – rata tingkat bunga untuk obligasi satu tahun yang berlaku sekarang dan forward rate yang diharapkan untuk dua tahun kemudian. Untuk menghitung forward rate tersebut dapat digunakan rumus berikut ini :
(1+tSn) = [(1+tS1)(1+t+1F1)….(1+t+9n-1F1)]1/n-1
Keterangan :
tSn  = tingkat suku bunga sekarang ( spot rate pada waktu t ) untuk sekuritas dengan jatuh tempo n periode.
t+1F1 = forward rate untuk satu tahun kemudian ( t+1 ) untuk n periode.
2.     Teori Preferensi Likuiditas ( Liquidity preference theory )
Teori ini menyatakan bahwa tingkat bunga akan mencerminkan jumlah tingkat bunga sekarang dan tingkat bunga jangka pendek yang diharapkan ditambah dengan premi likuiditas ( risiko ). Investor akan lebih menyukai investasi jangka pendek yang risikonya lebih pasti. Sementara perusahaan akan lebih menyukai investasi jangka panjang. Dengan demikian perusahaan memberikan premi likuiditas kepada investor yang memberikan pinjaman jangka panjang. Hal ini bertujuan untuk mendorong investor menginvestasikan uangnya dalam jangka panjang.
Perbedaan teori harapan dengan teori preferensi likuiditas adalah : Ketidakpastian tingkat bunga yang diharapkan dimasa yang datang. Forward rate dan estimasi tingkat bunga adalah dua hal yang berbeda karena adanya perbedaan jumlah premi likuiditas yang diberikan.


3.     Teori Preferensi Habitat ( Preferred habitat theory )
Teori ini menyatakan bahwa investor mempunyai preferensi terhadap sektor maturitas ( habitat )tertentu dan mereka akan beralih ke maturitas lain jika terdapat imbalan yang memadai. Pada teori preferensi habitat, bentuk kurva yield akan ditentukan oleh tingkat bunga di masa yang datang dan premi risiko, karena asumsinya investor akan berpindah ke maturitas lain jika ada imbalan yang lebih memadai.
Pada prakteknya tidak dapat dibuktikan mana dari ketiga teori tersebut yang paling benar. Hal ini dikarenakan pelaku pasar umumnya mengkombinasikan beberapa dari ketiga teori tersebut.

STRUKTUR RISIKO TINGKAT BUNGA
Struktur risiko tingkat bunga biasanya disebut dengan yield spread, yang diartikan sebagai  hubungan antara yield obligasi dengan karakteristik tertentu yang dimiliki obligasi seperti kualitas, callability, kupon dan mudah tidaknya obligasi diperjualbelikan (marketability).  Dengan demikian, adanya struktur risiko tingkat bunga akan menjelaskan mengapa ada perbedaaan tingkat yield obligasi dari emiten yang berbeda-beda. Besarnya yield  spread dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
1.     Perbedaan kualitas
Untuk mengetahui kualitas obligasi, kita bisa melihat rating kualitas obligasi yang disusun berdasarkan besarnya risiko kegagalan pembayaran (risk of default). Besarnya risiko kegagalan embayaran sangat tergantung pada kinerja emiten yang menerbitkan obligasi dalam pembayaran bunga dan pelunasan pinjaman pokok.
2.     Perbedaan dalam bentuk call provision
Obligasi yang callable akan memberikan YTM yang lebih tinggi dari pada obligasi yang incallable. Pada obligasi yang callable emiten dapat melunasi obligasi tersebut sebelum jatuh tempo, dan ini biasanya dilakukan saat tingkat bunga turun.
3.     Perbedaan tingkat kupon yang diberikan
Obligasi yang memberikan kupon yang relatif kecil akan cenderung memberikan return berbentuk capital gain yang lebih besar.
4.     Perbedaan kemudahan diperdagangkan
Terdapat beberapa obligasi yang mudah diperdagangkan dibanding dengan obligasi lainnya, sehingga obligasi tersebut mempunyai likuiditas yang relatif lebih baik. Obligasi yang likuiditasnya lebih baik, akan menawarkan YTM yang lebih tinggi.



Yield spread dapat dilihat dari grafik berikut :
Yield to maturity BBB
AA
AAA
US treasury

Years until bond maturities

Dari grafik, dapat terlihat bahwa yield maturity untuk masing-masing jenis obligasi berbeda tergantung dari kualitas dan risiko kegagalan dari obligasi tersebut. Semakin rendah kualitas obligasi, maka semakin tinggi yield yang dihapapkan investor.

STRATEGI PENGELOLAAN OBLIGASI
Dalam pengelolaan portofolio obligasi ada tiga pendekatan yaitu pasif,aktif dan kombinasi dari kedua pendekatan tersebut atau strategi imunisasi.Pemilihan strategi yang akan digunakan sangat tergantung kepada prefensi resiko,pengetahuan tentang pasar obligasi dan tujuan dari investasi yang ingin di capai oleh investor.
Strategi Pengelolaan Pasif
Strategi pasif didasari pemikiran bahwa pasar dalam kondisi yang efesien sehinggga harga-harga sekuritas di pasar sudah di tentukan secara tepat sesuai dengan nilai intrinsiknya.Strategi pasif didasari oleh asumsi bahwa harga obligasi sudah ditentukan secara fair maka strategi pasif menggunakan informasi-informasi yang ada sekarang bukan informasi-informasi bersifat estimasi.
Return dan resiko yang dihasilkan oleh strategi pasif relatif lebih kecil dibandingkan dengan strategi aktif.Penerapan strategi pasif bukan berarti investor tidak melakukan tindakan apa-apa.investor harus terus memonitor kinerja portofolio yang di bentuk agar tetap sesuai dengan preferensi investor terhadap risiko dantujuan investasi.Jika ada perubahan pada kondisi pasar keuangan yang dapat mempengaruhi kinerja portofolio maka investor harus segera megambil tindakan yang tepat agar tetap sesuai dengan preferensi investor terhadap risiko dan tujuan investasi .

Strategi yang termasuk dalm pendekatan pasif dalam pengelolaan portofolio adalah:
Ø  Strategi beli dan simpan.
Investor berniat untuk tidak aktif melakukan perdagangan.Investor secara hati-hati memilih obligasi yang akan dibentuk dalm portofolionya dan investor tidak berusaha memperdagangkan obligasinya tersebut untuk mendapatkan return yang lebih tinggi,sehingga faktor penting dalam strategi beli dan simpan adalah pemilihan obligasi yang sesuai dengan kebutuhan investor.
Ø  Mengikuti Indeks Pasar
Salah satu alternatif strategi pasif ,selain strategi beli dan simpan adalah strategi mereplikasi kinerja pasar.Kinerja pasar biasanya ditunjukkan dengan sebuah indeks pasar.Untuk membentuk portofolio yang sesuai dengan kinerja pasar,tentu saja memerlukan  dana,keahlian dan akases informasi yang lebih banyak karena portofolio tersebut terdiri dari obligasi-obligasi pilihan  yang jumlahnya relatif besar.Tetapi investor individual dengan keterbatasan yang dimikinya dapat juga melakukan strategi dengan cara membeli sekuritas  reksadana.
Strategi Imunisasi
Strategi imunisasi adalah strategi yang berusaha untuk melindungi portofolio terhadap resiko tingkat bunga dengan cara saling meniadakan pengaruh dua komponen risiko tingkat bunga, yaitu risiko harga dan risiko reinvestasi. Risiko harga merupakan risiko yang berasal dari hubungan yang terbalik antara harga obligasi dengan tingkat bunga. Artinya semakin rendah tingkat bunga maka harga obligasi akan semakin tinggi. Sedangkan risiko reinvestasi merupakan risiko yang berasal dari ketidak pastian mengenai tingkat investasi terhadap pendapatan kupon yang akan diterima di masa yang akan datang. Jika tingkat bunga mengalami penurunan maka tingkat reinvestasi akan turun dan harga obligasi akan naik, sehingga kedua komponen risiko tingkat bunga tersebut  mempunyai dampak yang berbeda terhadap obligasi. Oleh karena itu, investor dapat menggunakan kedua komponen risiko tingkat bunga untuk menghilangkan risiko tingkat bunga.
Investasi obligasi dapat diimunisasi dengan cara menyamakan durasi obligasi dengan horizon investasi. Horizon investasi adalah lamanya waktu yang diinginkan investor untuk tetap mempertahankan investasi obligasinya. Dengan demikian, investor yang membeli obligasi harus melakukan investasi kembali pendapatan bunganya pada tingkat bunga pasar dan kemudian menjual obligasi tersebut pada akhir horizon investasi yang  diinginkan.  Ada beberapa variasi strategi  imunisasi, antara  lain strategi durasi dan strategi maturitas. Perbedaan kedua strategi tersebut terletak pada waktu maturitasnya. Strategi maturitas akan berusaha menyamakan waktu maturitas dengan horizon investasi. Sedangkan strategi durasi tidak memperhatikan waktu maturitas tetapi hanya akan berusaha menyamakan durasi horizon investasi. Kedua strategi tersebut sering disebut dengan strategi penyesuaian horizon. Di samping strategi penyesuaian horizon, ada juga variasi strategi imunisasi kontigensi. Strategi imunisasi kontigensi melibatkan pendekatan pengelolaan obligasi aktif, karena strategi tersebut menetapkan batas terendah return yang harus diperoleh untuk memastikan periode horizon investasi.
Strategi imunisasi merupakan strategi kombinasi antara strategi pasif dan aktif karena mencapai tujuan dari strategi imunisasi investor harus selalu melakukan penyesuaian agar durasi obligasi selalu sama dengan horizon investasi.
Strategi Aktif
Tidak semua investor puas dengan hanya memperoleh pendapatan tetap. Ada beberapa investor masih berkeinginan untuk mendapatkan kesempatan return yang lebih besar dengan pengelolaan aktif obligasi, baik itu dengan cara mengestimasi perubahan tingkat bunga maupun dengan mengidentifikasi berbagai obligasi yang harganya tidak sesuai dengan nilai intrinsiknya. Oleh karena itu perbedaan antara strategi pasif dan aktif dapat dilihat  dari data yang diperlukan. Jika pada strategi pasif, data yang diperlukan sudah diketahui pada saat melakukan analisis (tingkat bunga, maturitas, kualitas dan YTM) tetapi pada strategi aktif, data yang diperlukan belum diketahui dengan pasti karena sifatnya masih estimasi.
Mengestimasi perubahan tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi harga obligasi dengan arah yang terbalik, artinya jika tingkat bunga mengalami kenaikan maka harga obligasi akan mengalami penurunan. Begitu juga sebaliknya. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, sensitivitas  perubahan harga obligasi terhadap tingkat bunga akan dipengaruhi oleh tingkat kupon dan maturitas obligasi tersebut. Dengan demikian, strategi yang bisa diterapkan investor yang sudah mengetahui estimasi tingkat bunga adalah melakukan penyesuaian terhadap kupon dan maturitas obligasi tersebut. Untuk mengestimasi tingkat suku bunga di masa mendatang  memang tidak mudah. Tetapi investor dapat memperkirakan besarnya tingkat bunga yang akan berlaku dengan cara melihat kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi dan tingkat inflasi di masa mendatang.

Mengidentifikasi adanya kesalahan harga pada suatu obligasi. Manajer portofolio obligasi berusaha menyesuaikan perubahan lingkungan yang terjadi dengan melaksanakan apa yang disebut dengan bonds swap, yaitu suatu strategi pengelolaan aktif yang berusaha untuk meningkatkan tingkat return portofolio obligasi dengan cara mengidentifikasi adanya kesalahan penerapan harga pada suatu obligasi di pasar. Oleh karena perkembangan pasar modal yang sedemikian  pesat maka banyak teknik pengelolaan portofolio obligasi aktif baru juga bermunculan  seperti misalnya interest rate swaps, yaitu sebuah kontrak antara dua pihak untuk saling menukarkan aliran kas berdasarkan sekuritas yang berbeda. Kontrak tersebut secara aktual tidak melibatkan pertukaran sekuritas secara langsung, tetapi hanya berupa aliran dana saja.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar